Unsur Seni Teater

 1.    Naskah/skenario, berisi kisah, nama tokoh dan dialog.

Menurut Henning Nelms, fungsi naskah adalah : mengilhami para interpretative artista dan mensuplay kata-kata pada pemeran. Unsur-unsur pokok naskah :

–     T e m a  adalah pokok pikiran  yang ada dalam suatu drama disebut tema. Tema ini suatu dasar dimana kesatuan (unity) drama itu tiletakkan.

–     Plot.  Menurut Hudson, garis lakon (dramatic line) yaitu : suatu insiden-insiden permulaan, terjadi penanjakan laku (Rising Action), sebagai tindak lanjut dari insiden permulaan, klimaks/kritis, yaitu tangga yang menunjukkan laku yang menanjak ke titik baik, penurunan  laku, penyelesaian atau denoument.
Kelima : Keputusan / katastrope, seluruh konflik-konflik itu diakhiri.

–     Setting  adalah penempatan ruang dan waktu yang kita sebut setting, ini sudah termasuk di dalamnya latar belakang pentas.

–     Dialog adalah merupakan tuntunan dalam seni teater. Dialog-dialog yang dilakukan pemain haruslah mendukung karakter dan melaksanakan plot dari lakon/cerita.

–     Tokoh cerita . Tokoh cerita yang terdapat dalam naskah dapat dibagi sebagai berikut :  protagonist ( peran utama, yang merupakan pusat/sentral dari cerita), antagonis (peran melawan, dimana dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konflik terjadi), tritagonis (peran penengah, bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dengan antagonis), dan peran pembantu (peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi, tetapi ia diperlukan dalam menyelesaikan cerita)

2.        Pentas. Pentas tidak saja berupa panggung yang terdapat dalam sebuah gedung melainkan keseluruhan dari gedung, itulah pentas (baik panggung maupun tempat penonton).
Penata dan penataan pentas adalah seorang yang bergerak di bidang seni visual yang mempunyai kepekaan cita rasa teater.
Komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistic atas bahan-bahan perlengkapan yang ada pada pentas. Antara lain : tampak wajar, menceritakan suatu kisah, menggambarkan suatu emosi, memberikan Indikasi hubungan tokoh perwatakan yang satu dengan lainnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mencapai aspek teknik komposisi, yaitu :

–     Komposisi hendaknya disesuaikan dengan daerah permainan.

–     Ciptakan tata letak bahan-bahannya guna memperoleh gambar yang indah, berarti dan artistic.

–     Cara pengaturan yang ditampilkan harus sanggup menguasai perhatian para penonton.

–     Dalam pengaturan lokasi permainan, hendaknya memperhatikan : prinsip garis pandang mata, prinsi dinding khayal dan prinsip gambar berbingkai .

Perlengkapan Pentar (Propertis

–     Tata Bunyi, bertujuan untuk menghidupkan suasana cerita secara kreatifitas.

–     Tata Lampu, bertujuan untuk mengatur cahaya dalam pentas.

–     Tata dekorasi adalah pemandangan yang menjadi latar belakang dari sebuah tempat yang digunakan untuk memainkan lakon.
Klasifikasi dekorasi yaitu :

1.    Ditinjau secara mekanikalnya yaitu draperies : dekorasi dari bahan yang tak tertulis, yang masih mempertahankan warna-warna aslinya, dekorasi terlukis : dekorasi ini sering kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan pentas tradisional.

2.    Ditinjau dari sudut konstruksi dekorasi terlukis yaitu flats (dekorasi berbingkai), drops (dekorasi yang juga terlukis tetapi tidak diberi bingkai, yang biasa di pentas bagian belakang), plasic pieces (dekorasi ini dibuat sedemikian rupa, yang berbentuk tiga dimensional).

3.    Ditinjau dari sudut struktur setting yaitu drps dan wing (tepi sisi pentas terbuka), box (sisi tepi pentas tertutup).

4.    Ditinjau dari sudut lokasi perwujudannya yaitu omterrior set (dekorasi memiliki tujuan yang menggambarkan keadaan dalam ruangan) dan eksterrior set ( dekorasi memiliki tujuan yang menggambarkan kedaan di luar ruangan).

5.    Ditinjau dari watak desaign (perencanaannya) yaitu naturalistis (dekorasi nya menirukan objek asli) dan konvensional (dekorasi yang menirukan konvensi).

3.        Sutradara adalah pimpinan artistik yang tinggi yang menafsirkan naskah untuk diterjemahkan menjadi pertunjukan di pentas.
Fungsi Sutradara yaitu memilih naskah, menentukan pokok penafsiran, memilih pemain, bekerja dengan staf, melatih pemain dan mengkoordinasi setiap bagian, memilih naskah,
2. Menentukan pokok penafsiran.
3. Memilih pemain.
4. Bekerja dengan staf.
5. Melatih pemain.
6. Mengkoordinasi setiap bagian.
Persyaratan sutradara adalah memilik pengetahuan tentang aspek cultural (wawasan masalah kebudayaan), aspek artistik ( wawasan masalah kesenian),  aspek teatral (pengetahuan tentang pentas), dan aspek literer (menguasai masalah sastra).

4.        Pakaian adalah perlengkapan dalam pentas..
Bagian-bagian kostum pentas  yaitu pakaian dasar, kaki, tubuh, kepala dan perlengkapan pakaia/accessories. Pakain yang dipakai harus memiliki tujuan membantu menghidupkan perwatakan pelaku, mengindividualisasikan peranan, memberikan fasilitas dan membantu gerak.

5.        Kerabat Produksi

–     Produser

–     Sutradara

–     Pengarang

–     Pemain

–     Penata pakaian, dekorasi, rias, lampu dan music

–     Petugas publikasi

–     Stage manager

–     Penjual karcis dan pengatur penonton

–     Penonton

Leave a comment

The greatest WordPress.com site in all the land!